Perbedaan Tingkat Kesembuhan Luka Operasi Cito Dengan Operasi Terencana Pada Pasien Post Operasi Abdomen di RSU Tangerang
Abstract
Tindakan operasi, baik cito maupun terencana adalah peristiwa kompleks yang menegangkan, yang membedakan adalah operasi cito dilakukan dengan segera pada seorang pasien yang berada dalam keadaan darurat sedangkan operasi terencana dilakukan terjadwal dengan persiapan, dan dilakukan pada pasien dengan kondisi baik, bukan gawat darurat. Adapun pada proses penyembuhan luka operasi dapat dipengaruhi oleh beberapa faktor diantaranya adalah nutrisi, oksigen, stress abdomen dan merokok. Tujuan penelitian ini adalah untuk mengetahui perbedaan tingkat kesembuhan luka operasi cito dengan terencana pada pasien post operasi abdomen. Desain penelitian ini adalah Cross Sectional dan menggunakan teknik pengambilan sampel Purposive Sampling dengan sampel sebanyak 41 responden. Uji statistik Chi Square dengan alat ukur lembar observasi. Hasil dari penelitian menunjukkan bahwa ada perbedaan yang signifikan antara tingkat kesembuhan luka operasi cito dengan operasi terencana. Tingkat kesembuhan luka operasi cito dengan operasi terencana menunjukan perbedaan yang bermakna setelah dilakukan observasi selama 4 minggu dengan hasil nilai yang didapatkan 0,000.
References
Baradero, M, & Dayrit, M. W, dkk. (2009). Prinsip dan Praktik Keperawatan Perioferatif. Jakarta: EGC
Brunner, & Suddart. (2002). Keperawatan Medical Bedah. Edisi 8. Jakarta: EGC
Depkes RI. (2008). Profil kesehatan Indonesia 2008. Diunduh tanggal 23 maret 2017 dari http://www. depkes.go.id/resources/download/pusdatin/pr ofil-kesehatan-indone-sia/profil-kesehatan- indonesia-2013.pdf
Ferry, P, T, dkk. (2015). Infeksi Luka Operasi (ILO) pada Pasien Post Operasi Laparatomi.
Hananto, S. (2013). Hubungan Intake Cairan dengan Penyembuhan Luka Post Operasi Apendisitis di RS Swasta Lamongan dari https://www.mysciencework.com/publication
/show/9060636c782a48dbd123bfaa6be08bec
Hariyanto, A & Sulistyanti, Rini. (2015). Keperawatan Medikal Bedah 1 Dengan Diagnosis Nanda International
Heryani, R & Ardenny. (2016). Pengaruh Mobilisasi Dini Terhadap Penyembuhan Luka Post Sectio Caesaria. http://ejournal.kopertis10.or.id/index.php/jit/ article/view/6074/ok
Hidayat, A. A. A (2008). Kebutuhan Dasar Manusia dan Proses Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Hidayat, A.A.,A& Uliya, M. (2011). Buku Ajar Keterampilan Praktik Klinik (KDKP). Surabaya: Health Books Publishing
Hidayat, A. A. A (2007). Metode Penelitian Keperawatan dan Teknik Analisis Data. Jakarta: Salemba Medika
Mitrawati, T. (2015). Hubungan Mobilisasi Dini dengan Lamanya Penyembuhan Luka Pasien Pasca Operasi Apendiktomi di Ruang Bedah RSUD Jendal A. Yani Metro dari http://malahayati. ac.id/?p=35644
Morison, M. J. (2012). Manajemen Luka. Jakarta: EGC
Nursalam. (2008). Konsep dan Penerapan Metologi Penelitian Ilmu Keperawatan; Pedoman Skripsi, Tesis, dan Instrumen Penelitian Keperawatan. Jakarta: Salemba Medika
Notoatmodjo, S. (2012). Metode Penelitian Kesehatan. Jakarta: Rineka Cipta
Price, S. A., & Wilson, L. M. (2006). Patofisiologi; Konsep Klinis Proses-Proses Penyakit. Jakarta: EGC
Perry, A.G & Potter, A. P. (2006). Fundamental Keperawatan. Edisi 4. Jakarta: EGC
Profil Rumah Sakit Umum Kabupaten Tangerang Tahun 2016
Sjamsuhidajat R, De Jong W. (2010). Buku Ajar Ilmu Bedah (3rd ed). Jakarta: EGC
Swarjana, I. K. (2013). Metodologi Penelitian Kesehatan. Denpasar: Penerbit Andi
Theresia, D. (2014). Faktor-faktor yang berhubungan dengan lama penyem
luka pada pasien post operasi laparatomi di IRNA Bedah RSUP DR. M. Djamil Padang.
Thomas Glora A, dkk. (2016). Angka kejadian apendisitis di RSUP Prof. Dr. R. D. Kandou Manado periode Oktober 2012 – September 2015 dari https://ejournal.unsrat.ac.id/ index.php/eclinic/article/view/10960
Penulis yang menerbitkan jurnal ini menyetujui persyaratan berikut:
1. Hak cipta pada artikel apa pun dipegang oleh penulis.
2. Penulis memberikan jurnal, hak publikasi pertama dengan karya yang secara simultan dilisensikan di bawah Lisensi Atribusi Creative Commons yang memungkinkan orang lain untuk berbagi karya dengan pengakuan kepengarangan karya dan publikasi awal dalam jurnal ini.
3. Penulis dapat membuat perjanjian kontrak tambahan yang terpisah untuk distribusi non-eksklusif versi jurnal yang diterbitkan dari karya tersebut (misalnya, mempostingnya ke repositori institusional atau menerbitkannya dalam sebuah buku), dengan pengakuan atas publikasi awalnya di jurnal ini.
4. Penulis diizinkan dan didorong untuk memposting pekerjaan mereka secara online (mis., Dalam repositori institusional atau di situs web mereka) sebelum dan selama proses pengiriman, karena dapat menyebabkan pertukaran yang produktif, serta kutipan yang lebih awal dan lebih besar dari karya yang diterbitkan. 5.Artikel dan semua materi yang diterbitkan terkait didistribusikan di bawah Lisensi Internasional Creative Commons Attribution-ShareAlike 4.0