https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/issue/feedJURNAL KESEHATAN2025-01-31T18:11:49+00:00Happy Novriyanti Purwadihappypurwadi@gmail.comOpen Journal Systems<p><img src="/public/site/images/admin/BANNER2.png"></p> <p>Jurnal kesehatan STIKes Banten, merupakan jurnal ilmiah peer review yang diterbitkan oleh Sekolah Tinggi Ilmu Kesehatan Banten, JKS berdiri pada tahun 2016 dengan Print ISSN 2303 - 0518 dan Online ISSN 2714-6111. JKS terbitan secara berkala dua kali setahun (Periode Februari-Juli dan Agustus-Januari). JKS dimaksudkan menyediakan gambaran penelitian asli dan berkualitas berbagai topik dalam Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat.</p> <p>Tujuan jurnal ini adalah untuk berbagi mengembangkan dan memfasilitasi temuan terkait dengan bidang Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat. Ruang lingkup jurnal meliputi studi literatur, studi kasus, dan berbagai artikel penelitian orisinal yang berkait dengan Keperawatan, Kebidanan dan Kesehatan Masyarakat</p>https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/184STUDI KASUS IKHTERUS PADA BAYI BARU LAHIR DI RS X TAHUN 20232025-01-31T10:17:17+00:00Hanny Desmiatihanny.decmiati@gmail.comRestu Octasilarestu.octasila@gmail.comSiti Dariyanisitidariyani82@gmail.com<p>Studi kasus ikhterus pada bayi baru lahir di RS X Tahun 2023, Hanny Desmiati, Jl. Rawa Buntu No.10-Serpong, Kota Tangerang Selatan, dan 15318, Indonesia, <a href="mailto:hannydesmiati@gmail.com">hannydesmiati@gmail.com</a>. <strong>Pendahuluan:</strong> Ikterus pada bayi baru lahir (BBL) merupakan suatu gejala fisiologis atau hal yang patologis. Angka Kematian Bayi (AKB) menurut <em>World Health Organization</em> (WHO) kesehatan utama disebabkan oleh asfiksia (20-60%), infeksi (25-30%), bayi dengan berat lahir rendah (25-30%) dan trauma persalinan (5-10%). Faktor-faktor yang memengaruhi ikterus neonatus meliputi faktor maternal seperti ras, usia gestasi, komplikasi kehamilan, penggunaan infus oksitosin, preterem, aterem, jenis persalinan, faktor perinatal seperti infeksi pada bayi baru lahir, asfiksia, trauma lahir (cephal hematom), faktor neonatus seperti: prematuritas, rendah asupan (ASI), hipoglikemia, berat badan lahir rendah, penggunaan obat-obatan. <strong>Tujuan: </strong>Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan asuhan yang diberikan kepada Bayi. K dengan Ikterus Neonatorum di Ruang Perinatologi Atas RSUD Kabupaten Tangerang Tahun 2023. <strong>Metode:</strong> Pendekatan dalam penelitian ini adalah observasional dengan menggunakan metode studi kasus untuk menggambarkan kasus ikterus neonatorum. Subjek dalam studi kasus ini adalah 1 neonatus yang mengalami ikterus neonatorum. Data diperoleh dengan menggunakan wawancara, format pemeriksaan fisik dan lembar observasi kemudian dianalisis dalam bentuk narasi. <strong>Hasil Penelitian:</strong> Hasil penelitian didapatkan bahwa Bayi. K dengan Ikterus Neonatorum tidak ditemukan hambatan apapun selama asuhan yang diberikan. Pemantauan dilakukan sebanyak 3 hari. Selama dilakukannya asuhan pada bayi didapatkan kulit dan sklera bayi berwarna kuning sejak Tanggal 14 Maret 2023. Selesai perawatan pada Tanggal 14 Maret 2023 kulit dan sklera Bayi. K sudah tidak kuning dan keadaan umum bayi sudah membaik. <strong>Saran:</strong> Rekomendasi penatalaksanaan neonatal dapat dijadikan evaluasi dalam meningkatkan pelayanan kebidanan sesuai Standar Operasional Prosedur (SOP) pada bayi ikterus neonatorum. Peran serta seorang ibu penting dalam memberikan ASI Eksklusif sesuai permintaan bayi, agar bisa mencegah terjadinya ikterus neonatorum.</p>2025-01-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/182FAKTOR FAKTOR YANG BERHUBUNGAN DENGAN PERILAKU MEROKOK DALAM RUMAH DI DESA CILADAEUN KECAMATAN LEBAKGEDONG2025-01-31T18:11:49+00:00Dian Nastitidinastiti20@gmail.comSiti Nur Ramdaniatisiti.nurramdaniati@gmail.comEgriana Handayanieegriana@gmail.comHeny Sasmitahannychan.0205@gmail.comYoyo Gumelar Mauludingumelar2805@gmail.com<p>Merokok yaitu menghisap asap tembakau yang dibakar ke dalam tubuh dan menghembuskannya kembali keluar. Di Indonesia jumlah perokok pada kalangan dewasa naik sebanyak 8,8 juta orang, meningkat dari 60,3 juta pada 2011 menjadi 69,1 juta pada 2021. Tujuan Penelitian ini adalah untuk mengetahui faktor yang berhubungan dengan perilaku tidak merokok dalam rumah di Desa Ciladaeun Kecamatan Lebakgedong. Metode penelitian ini merupakan penelitian kuantitatif dengan design cross sectional. Sampel dalam penelitian ini sebanyak 140 KK di kampung Ciladaeun yang diambil menggunakan teknik <em>proportional sampling</em> di setiap RT. Dengan jumlah sampel di RT 001 sebanyak 50 KK, RT 002 43 KK, RT 003 47 KK. Cara pengumpulan data menggunakan kuesioner dan wawancara. Analisis data dilakukan secara univariat untuk mengetahui distribusi frekuensi setiap variabel dan analisis bivariat menggunakan uji chi-square. Hasil penelitian menunjukkan bahwa terdapat hubungan yang signifikan antara pengetahuan p-value 0,000; pendidikan p-value 0,003; dan sikap p-value 0,000 dengan perilaku merokok di dalam rumah. Sedangkan pada variabel peran tenaga kesehatan p-value 0,545 dan peran istri p-value 0,109 tidak terdapat hubungan yang signifikan dengan perilaku merokok di dalam rumah. Kesimpulan dalam penelitian ini adalah terdapat hubungan antara pengetahuan, pendidikan, sikap dengan perilaku merokok di dalam rumah. Berdasarkan hasil diatas, diharapkan promosi kesehatan tentang bahaya merokok dalam rumah lebih ditingkatkan dan keluarga dapat memberikan edukasi apabila ada anggota keluarga yang merokok di dalam rumah. Masyarakat juga diharapkan dapat meningkatkan kesadaran untuk kesehatan diri dan keluarganya dengan cara tidak merokok di dalam rumah.</p>2025-01-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/175ASUHAN KEBIDANAN PADA IBU HAMIL TRIMESTER I DENGAN MORNING SICKNESS DI PRAKTEK MANDIRI BIDAN ANING SELA, AM.KEB2025-01-31T10:17:17+00:00Rr Ratuningrum Anggorodiputrorr.ratuningrum@fikes.unsika.ac.idFebthia Rika Ramadhaniahfebthia.rika@fikes.unsika.ac.idChairunnisa Minarni Alamsyahchairunnisa.alamsyah@fikes.unsika.ac.id<p><strong>L</strong><strong>atar Belakang </strong>: Morning sickness merupakan kondisi mual dan muntah yang umum terjadi pada ibu hamil terutama pada trimester pertama. Meskipun merupakan hal fisiologis, gejala yang berat dapat mengganggu aktivitas ibu hamil dan berisiko menimbulkan komplikasi seperti dehidrasi dan penurunan berat badan bagi ibu hamil serta beresiko mengakibatkan berat badan lahir rendah. <strong>Tujuan</strong>: Untuk mengevaluasi asuhan kebidanan pada ibu hamil trimester I dengan morning sickness di Praktek Mandiri Bidan (PMB) Aning Sela, A.Md.Keb, serta mengidentifikasi efektivitas intervensi dalam mengurangi gejala morning sicness di PMB Aning Sela. <strong>Metode </strong>: Penelitian ini menggunakan metode deskriptif dengan pendekatan studi kasus. Pengumpulan data dilakukan melalui observasi, wawancara, dan pemeriksaan fisik sesuai standar asuhan kebidanan. <strong>Hasil</strong> penelitian didapatkan bahwa Ny S dengan morning sicness tidak ditemukan hambatan apapun selama pemberian asuhan. Pemantauan dilakukan selama 9 hari mulai tanggal 06 Juli 2024 sampai dengan 15 Juli 2024. Setelah tiga kali kunjungan, gejala berkurang signifikan hingga ibu merasa lebih nyaman dan dapat menjalankan aktivitas harian dengan baik.</p> <p> </p>2025-01-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/173Studi Kasus Kebidanan Bayi Dengan Bayi Berat Lahir Rendah dan Asfiksia Ringan2025-01-31T10:17:17+00:00Chairunnisa Minarni Alamsyahchairunnisa.alamsyah@fikes.unsika.ac.idReni Nofitanofita.reni@gmail.comFebthia Rika Ramadhaniahfebthia.rika@fikes.unsika.ac.idDorsinta Siallagandorsinta.siallagan@gmail.comHilyatul Aulia Oktianihilyatula469@gmail.com<p>Status kesehatan ibu hamil, kesadaran terhadap pentingnya pemantauan dan asuhan selama kehamilan, peran tenaga kesehatan dan fasilitas kesehatan memiliki kaitan terhadap kejadian kematian neonatal. Penyebab kematian neonatal terbanyak pada tahun 2021 adalah kondisi Berat Badan Lahir Rendah (BBLR) sebesar 34,5% dan asfiksia sebesar 27,8%. Penyebab kematian lainnya antara lain kelainan kongenital, infeksi, COVID-19, tetanus neonatorum, dan lain-lain. <strong>Tujuan </strong>: Penelitian ini bertujuan untuk mengetahui ketepatan asuhan yang diberikan kepada Bayi. Ny. N dengan Bayi Berat lahir rendah dan Asfiksia Ringan di RSUD Kabupaten Tangerang. <strong>Metode</strong> : Penelitian ini menggunakan pendekatan observasional dengan metode studi kasus untuk menggambarkan kasus Bayi Berat Lahir Rendah dan Asfiksia Ringan. Subjek dalam studi kasus ini adalah neonatus yang mengalami BBLR dan Asfiksia ringan. Data diperoleh dengan menggunakan wawancara, format pemeriksaan fisik dan lembar observasi kemudian dianalisis dalam bentuk narasi. <strong>Hasil</strong> : Hasil penelitian didapatkan bahwa bayi Ny. N dengan BBLR dan asfiksia ringan tidak ditemukan hambatan apapun selama asuhan yang diberikan. Pemantauan dilakukan selama 5 hari. Selama dilakukannya asuhan pada bayi didapatkan pernapasan yang cepat sejak tanggal 7 Maret 2023. Selesai perawatan pada tanggal 17 Maret 2023 pernapasan sudah normal dan keadaan umum bayi sudah membaik.</p>2025-01-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/174Gambaran Penggunaan Media Sosial sebagai Sarana Promosi Kesehatan oleh Mahasiswa Kebidanan2025-01-31T10:17:18+00:00Febthia Rika Ramadhaniahfebthia@gmail.comRaden Roro Ratuningrum Anggorodiputrorr.ratuningrum@fikes.unsika.ac.idChairunnisa Minarni Alamsyahchairunnisa.alamsyah@fikes.unsika.ac.id<p>Mahasiswa kebidanan sebagai calon bidan diwajibkan memiliki kompetensi bidan dalam memberi pelayanan kepada masyarakat termasuk promosi kesehatan. Peran media sosial saat ini krusial dalam upaya promosi kesehatan, terutama di era digital yang semakin maju. Mahasiswa kebidanan diharapkan dapat memberikan edukasi dan informasi kesehatan kepada masyarakat serta memenuhi tuntutan kemajuan era digitalisasi dalam pelayanan kesehatan, berdasarkan hal tersebut maka penting untuk dilakukan penelitian terhadap gambaran penggunaan media sosial sebagai sarana promosi kesehatan oleh mahasiswa kebidanan. Penelitian ini merupakan penelitian deskriptif kuantitatif untuk menggambarkan penggunaan media sosial sebagai sarana promosi kesehatan oleh mahasiswa kebidanan. Teknik pengambilan sampel menggunakan metode <em>purposive sampling</em> dengan jumlah sampel yaitu 80 mahasiswa kebidanan. Berdasarkan hasil penelitian ini 93,8% mahasiswa menggunakan media sosial setiap hari, sebanyak 66,3% mahasiswa sangat tertarik dan 33,8% sisanya tertarik untuk membuat konten promosi kesehatan, hal ini menunjukkan mahasiswa bukan hanya ingin menjadi penyimak konten, namun juga tertarik menjadi kreator konten promosi kesehatan. Saran penelitian ini adalah perlunya penelitian lebih lanjut tentang kebutuhan mahasiswa dalam proses pembelajaran promosi kesehatan seperti mengenalkan dampak negatif penyebaran berita hoaks, berita tidak kredibel dan kode etik pelayanan kesehatan termasuk pemberian informasi kesehatan di media sosial.</p>2025-01-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##https://journal.stikesbanten.ac.id/index.php/Kesehatan/article/view/171Evaluasi Pelatihan Data Analitik untuk Tenaga Kesehatan: Analisis Hasil Pre-test/Post-test, dan Net Promoter Score (NPS)2025-01-31T10:17:18+00:00Wahyu Nofiantorow.nofiantoro@ui.ac.idNisa Ismundari Wildannisa22005@mail.unpad.ac.idRiksa Wibawa Resnariksa.wr@ui.ac.id<p>Abstrak. Stunting adalah salah satu masalah kesehatan masyarakat yang signifikan di Indonesia yang memengaruhi pertumbuhan fisik, perkembangan kognitif, dan produktivitas anak di masa depan. Sistem e-PPGBM telah diperkenalkan untuk memantau status gizi balita secara elektronik, tetapi keterbatasan keterampilan tenaga kesehatan dalam analisis data membatasi pemanfaatannya. Pelatihan data analitik dasar bertujuan untuk meningkatkan kompetensi tenaga kesehatan dalam pengolahan data untuk mendukung pemantauan stunting. Penelitian ini bertujuan mengevaluasi efektivitas pelatihan data analitik dasar melalui pendekatan pre-test, post-test, dan Net Promoter Score (NPS). Penelitian dilakukan pada 36 tenaga kesehatan dari 35 Puskesmas di Tangerang Selatan yang merupakan pengguna aktif sistem e-PPGBM. Data pre-test dan post-test digunakan untuk mengevaluasi perubahan kemampuan peserta sebelum dan setelah pelatihan. Kepuasan peserta terhadap pelatihan diukur menggunakan NPS. Analisis statistik menggunakan paired t-test dan Wilcoxon signed-rank test untuk menilai perbedaan signifikan pada skor pre-test dan post-test. Skor rata-rata pre-test sebesar 65,4 meningkat menjadi 85,7 pada post-test (P < 0.001), menunjukkan peningkatan signifikan dalam keterampilan peserta. Evaluasi NPS menunjukkan skor sebesar 58,33, dengan 61,1% peserta termasuk kategori Promoters, 36,1% Passives, dan 2,8% Detractors. Pelatihan ini efektif dalam meningkatkan keterampilan analitik data tenaga kesehatan dan mendapatkan tingkat kepuasan yang tinggi. Hasil ini mendukung penerapan program pelatihan serupa di wilayah lain untuk memperkuat pemanfaatan data berbasis bukti dalam pemantauan stunting</p>2025-01-31T00:00:00+00:00##submission.copyrightStatement##